Untuk Ketakutan yang Bersemat Jauh di dalam Hati
Hari demi hari telah berganti, waktu demi waktu telah berganti, Jauh dimasa lampau sebelum hari ini, sebelum aku menuliskan tulisan ini, Aku bukan lah siapa-siapa, bahkan sampai detik ini, aku pun bukan siapa-siapa.. Ketika sang punya hati, merasa terketuk hatinya, Ku buka kelopakku selebar yang ku bisa, Ku lihat cahaya, Ku rasakan aura, Ku miliki rasanya, Tak ada habisnya untuk berusaha menggema, "hmmmm.." helas nafas ku panjang.. Jauh sejak kala itu, tak beraniku untuk membuka mata, tak beraniku untuk mendengar, tak ada langkah yang ku mulai, atau mungkin aku lupa... untuk memanjatkan doa.. Hilang.. Hilang cahaya, mulai meredup gundah, sirna.. musnah.. tak ada air mata.. Mungkin saja dikala itu, ketika tidak ku beranikan diri untuk membuka, takkan ku lihat semerkah bunga, seterang cahaya yang muasalnya hampir redup... Ku temukan kembali arti.. Ku langkahkan kaki, pergi.. sejauh mungkin yang ku bisa.. Ku gapai anganku, mencoba tegap ...