Aahh malu aku dengan mu..
Semuanya tentang kamu sayang,
Tentang dirimu yang mengajarkan saya untuk menjadi wanita dewasa untuk lebih belajar..
Tawa manis, indah senyumnya dan rona pancaran kebahagiaan selalu tersirat disetiap garis senyum yang kamu berikan,
Ahh.. sungguh malu aku rasanya untuk menceritakan ini,
Bagaimana tidak ? Diri ku yang sudah dewasa beranjak seperempat abad masih saja merasa kurang dan tidak pernah bersyukur..
Haii kamu,
Terima kasih sudah mengajarkan ku banyak hal,
Ini tentang kamu,
Diusiamu yang masih sangat muda dengan tulang dan aliran darah yang sangat menggebu.
tapi tidak pernah kamu merasakan kehidupan selayaknya usia mu..
Ini bukan kesalahan dirimu yang telah lahir didunia..
Tuhan selalu menjagamu, memberikan yang terbaik untukmu..
Ketika malam yang sangat dingin dengan atmosfer kota Jakarta yang sedang dimandikan buliran bening nan dingin,
Di saat orang lain sudah hampir terpejam matanya untuk merasakan perut yang kenyang.
Tapi kamu, kamu sedang mengetuk pintu rumah seseorang yang berada didekat rumahmu,
Untuk mendapatkan seporsi nasi,
ya seporsi saja, untuk mengisi perutmu dan perut seorang anak yang 2 tahun berusia dibawah mu..
Yang sedang menahan rasa lapar..
Sepiring saja, sudah sangat berarti untuk mu, tanpa adanya lauk dan sayur mayur..
sudah sangat cukup bagimu untuk selanjutnya dapat tidur dengan nyenyak..
Tanpa rasa mengemis dan wajah sendu, tapi wajah merona dengan senyuman indahmu selalu kau pancarkan, agar semuanya dapat melihat bahagianya dirimu..
Tapi aku merasa sangat malu dengan diriku saat ini.
Comments
Post a Comment